Tomboy??

Kamu itu tomboi...

begitu kata Big boss ku saat kita sedang diskusi berdua...

dan kamu cocok di Supply Chain ini ....

aku terbengong...

Masa iya?

Yah aku memang pernah tergabung dalam klub futsal wanita semasa SMA & kuliah….

Dulu memang rambutku suka kupotong pendek..dan aku tidak suka pakai rok…

Tapi itu khan dulu…ya memang walaupun sekarang aku tetap lebih suka pakai jeans atau celana pendek…dunia kiamat kali ya kalo aku pakai rok mini…kalaupun kondangan aku lebih suka memakai kebaya plus celana jeans…

Dan aku juga memang tidak begitu suka memakai make up…hanya sekedarnya saja…kecuali kalau ada occasion tertentu…(entah kenapa, aku memang banyak di complaint akan hal ini oleh ibu, tante dan semua saudara perempuanku…memang ada yang salah dengan wanita tidak dandan)

Tapi bukan berarti aku tomboy kan??

Aku pernah ikut les tari tradisional semasa SD..dan aku suka ngumpul dengan teman – teman wanita ku untuk girl talk…

Aku pernah mau join klub dance saat SMA sampai aku di larang oleh kakak rohisku…itu mengumbar gerakan2 erotis dan mengumbar aurat..katanya…tapi aku suka menari…

Aku benar2 bukan tomboy…

Sampai sekarang rambutku kubuat panjang…ibuku membelikan aku peralatan make up dan aku mulai memakainya sedikit…

Aku benar – benar ingin menghilangkan kata tomboy itu dari pandangan orang…

Aku punya hati yang lembut dan tetap sensitive seperti wanita pada umumnya…

Terbukti bukan tomboy khan??

Aku lebih suka pakai sandal teplek istead of high heels tapi dengan alasan aku ga mau cape….

Tapi tetap saja ada orang yang berpendapat aku tomboy…fiiiuuuuhh….

Aku perhatikan salah satu teman kerja yang satu kosan denganku…memang ternyata kalau di bandingkan dengan dia secara penampilan, aku lebih terlihat cuek tapi bukan tomboy…aku lebih tidak perhatian dengan kulitku…beda sekali dengannya…aku tidak suka memakai accessories…beda dengannya….dia tidur memakai piyama…sedangkan aku memakai celana pendek basket dan kaos oblong…dan sepertinya wanita yang lain pun sama sepertinya…

Tapi perbedaan kami hanya nampak pada penampilan…hati & pikiranku sama seperti wanita lain…aku sakit apabila di sakiti…aku menangis apabila aku ga bisa menahannya..lumrah sebagai wanita bukan…?

Dan aku tidak tomboy…

Aku sudah punya banyak stock gaun dan dress yang mulai kupakai sekali – kali..tapi tetap saja ada satu dua orang yang menyebutku tomboy….

Cara apa lagi yang harus aku lakukan supaya kata itu benar – benar hilang dari kamusku…?????

Supply Chain = UGD?

Seperti sudah kukatakan sebelumnya…aku dikelilingi oleh banyak pria di tempatku sekarang bekerja…

Supply Chain…what do you think when you heard those words?

Dulu siy, waktu aku masih trainee dan pertama kali masuk company ini, aku membayangkan sebuah pabrik dan manufacturer dengan banyak mesin yang memproduksi produk secara masal..persis seperti factory visit yang pernah aku lakukan saat masih duduk di kampus..and most of the worker have technical background dan tentu saja aku ga mungkin ada di antara mereka…but ternyata aku salah…sekarang aku dikelilingi mereka…ya anak supply chain itu…dan pikiranku ternyata benar..kebanyakan dari mereka punya background teknik..dan yang lebih fantastis lagi adalah mayoritas dari mereka berasal dari Universitas Gajah Duduk (mereka sendiri yang menyebutkan seperti itu saat pertama kali berkenalan denganku..)..entah kenapa ada hal lucu saat dulu membayangkan anak UGD..aku teringat pada perawakan Einsten yang sangat serius….entah kenapa….

Ternyata, di lingkungan ini, ada dua istilah yang membedakan kami: kalangan Universitas Gajah Duduk (UGD) dan Non UGD..dan tentu saja, aku adalah kalangan Non UGD..I am proud of it..no doubt…banyak temanku juga yang Non UGD sering bercerita padaku…mereka agak risih dengan perbedaan ini…mungkin dia berfikir begitu karena dia punya background technical yang Non UGD…sedangkan aku sangat bangga dengan almamaterku dan jurusanku yang non Teknik..

Pernah juga, ada satu temanku di Supply Chain, sebut saja Subhi, datang ke salah satu gathering perusahaan untuk para engineer muda. dan Direkturnya membuka dengan pernyataan:

“Saya yakin semua di sini adalah lulusan dari UGD yang sangat potensial…”

Subhi langsung angkat tangan..”saya dari Fakultas Teknik Non UGD pak…”

Tampak olehnya, sang direktur langsung gelagapan…yah memang di situ hanya si Subhi saja yang Non UGD..

2 bulan kemudian Subhi resign dari company ini…aku tidak tau kenapa..

Sejujurnya, tidak ada yang salah dengan perbedaan ini…aku pun tidak memiliki masalah dengan bergaul bersama mereka..si anak – anak UGD ini…

But, my further observation is more shocking…

Semua anak UGD yang dekat denganku adalah Lulusan terbaik…pernah tidak sengaja, aku melihat CV salah satu temanku, Adhiwin, aku sampai tidak berkedip membacanya…bagaimana tidak..IPK 3.95 cumlaude, best GPA, juara banyak kompetisi fisika, dan asisten dosen dari beberapa mata kuliah..

Kalau aku bisa menggambarkan Adhiwin..aku hampir tidak percaya dengan CV nya..bukan menghina…jujur aku mulai berteman dekat dengannya saat kami masih sama – sama bekerja untuk suatu project..dia sering tertawa tidak jelas..sering juga cengengesan..apabila di lihat dari kasat mata, aku jauh lebih dewasa ketimbang dia

Kutengok Adhiwin setelah selesai melihat amazing CV itu dan kulihat dia sedang tertawa cengengesan sambil membaca emailnya…hmmm unbelievable..

Temanku yang lain wance, tanto dan ajup sama mengejutkannya, ternyata IPK mereka jauh di atasku….walaupun mereka sama cengengesannya dengan Adhiwin…dan mereka punya kontrakan yang banyak orang bilang, setan dan maling pun males masuk saking kotor & baunya…

Ada juga, temanku yang lebih serius, Gading namanya, dia selalu menchallenge kosa kata yang aku ucapkan. Pernah satu saat kami sedang santai makan siang “ Tim produksi dan engineer selalu berantem ya Gad, dan masalah nya seperti black hole, selalu berulang..”

Dengan sinis dia menjawab “ Black hole, memang kenapa loe sebut black hole? Emang black hole itu apa? Artinya apa? Kayaknya ga cocok deh kalo disebutin begitu??????” dan sampai 15 menit kemudian kami sibuk berdebat soal kata black hole…

Dan ternyata si Gading ini, dia termasuk lulusan terbaik di angkatannya…walaupun aku sudah bisa menduganya...

Ada satu lagi Zulfie, dia juga anak UGD yang punya prestasi gemilang saat kuliah..namun kalau aku melihat kembali foto-foto dia saat acara Supply Chain..aku bisa tertawa terbahak – bahak…

Yah aku di kelilingi oleh pria – pria UGD ini di Supply Chain..dan beberapa hal yang lucu sudah kualami bersama mereka…

**

Kami pernah ke Ancol bersama dalam rangka pembubaran panitia sebuah acara..Gading ingin sekali naik gondola..saat di antrian paling depan…keceriaan kami terhenti, aku mengamati sekelilingku…mereka sibuk memperhatikan sesuatu..belum sempat aku berkomentar, Adhiwin membuka percakapan, “ooh begitu toh cara kerja gondola….”

“ yah ada cakram yang dan tumpuan untuk menahan gaya sentrifugal saat gondola itu berputar” ajup menambahkan

“ lihat katrol itu, mungkin ini besi yang sanggup menahan sampai 2 ton berat gondola” tanto ikut nimbrung…

Dan dalam sekejap…diskusi itu bertambah ramai…

Heeei guys..can we only focus on our holiday and enjoy the time…?

Dan bukan hanya saat menaiki gondola, saat naik tornado pun, note…saat kepala kami berada di bawah saat menaiki wahana tornado dan saat aku berteriak histeris…aku masih ingat adhiwin memanggilku…

A: ”dengar ga? Bunyi itu….”

Aku: “haaaaaaaaah????”

A: “ bunyi derikan itu, valvenya kurang di lubrikasi”

Aku: “ Astagaaaaaaaa”

Entah bingung atau apa..Cuma itu cukup membuatku berhenti menjerit saat itu…

**

Mereka punya nama panggilan untukku…Oneng…yah itu dia… mereka suka sekali mengatakan kalau aku Oon…..selain kata kodok…
Adhiwin…sering berteriak kencang “ dasar OOOOOoon” kepadaku..

Aku sendiri bingung…aku cuma tidak mengerti omongan mereka tentang mesin – mesin, tentang bahan kimia, tentang TPM dan apalah itu….apa itu berarti aku OOn?

Pernah waktu itu..Gading mengatakan sesuatu tentang garis kuning..kemudian aku Tanya apa itu garis kuning…Sontak Gading teriak pada teman- temanku…iiiih dia gat au garis kuning apa? Dasar Oon????

Dan baru aku tahu garis kuning itu adalah garis pembatas yang sangat terkenal dalam konsep TPM..loh mana aku tahu? Kenapa bukan garis pink, merah atau hijau…garis kuning sangatlah umum bukan? Mereka pun kembali menertawaiku..

**

Aku pernah diajari TPM oleh salah satu alumnus UGD…penjelasannya sangatlah jelas..terstruktur ..simple namun mudah di pahami…mungkin memang benar UGD memiliki kualitas jebolan yang OK dan terlihat pada orang ini…dia nampak berbeda dari teman – temanku yang lain ..namun ternyata orang ini, berulang kali mengatakan UGD memang universitas yang terbaik…dan mereka memang orang pilihan…mungkin memang dia hanya sekedar becanda…
Tapi aku menemukan sesuatu yang sama padanya..dan yang membuatku teringat pada pembicaraanku dengan Subhi sebelum dia resign..

**
Sebenarnya tidak ada yang salah pada mereka…mereka semua baik…sangat baik malah…mereka sela

Adhiwin mau mengajariku main piano…karena aku tidak menemukan waktu yang cocok untuk les piano di Purwacaraka…mengantarkan aku pulang, saat sudah tidak ada ojek…

Gading juga yang mengajari aku membuat blog ini…dan menolong aku untuk melunasi mobilku…tanpa imbal balik…

Tanto tanpa pamrih pernah mau aku titipi makanan saat aku sedang tidak bisa keluar karena sakit…

Wance dengan baiknya mau mengantarku ke tukang jahit langganannya saat aku membuat seragam pertama kalinya…

Mereka tidak pernah perhitungan dalam membantu, dan persahabatan mereka sangat nyata…

Yah mereka memang sangat baik….luar biasa baiknya…

Mereka mengagumkan…baik secara prestasi kuliah maupun nilai persahabatannya…

Mereka memang yang terbaik dan terlihat dari dedikasi nya pada company ini…

And to be honest…I am happy becoming part of them….

Aku jadi berfikir, kenapa dulu aku begitu sempit memandang mereka…yah mungkin karena kasus Subhi dulu…

Sekarang, aku akan merasa kehilangan mereka bila aku pindah dari Supply Chain ini..mereka lah yang membuat aku kerasan berada di kota satelitnya Jakarta ini…

Supply Chain...Best experience to expand your knowledge and best place to understand friendship..

that is the way I define Supply Chain now..

Saski & Belm..episode 1

Saski, adalah siswa SMA di sekolah negri yang sangat terkenal di bilangan Salemba, penampilannya sederhana dan tidak berlebihan, pakaiannya tidak terlalu ketat seperti siswa perempuan lainnya, rambutnya panjang terurai dan di wajahnya polos tanpa hiasan make up sedikit pun, mungkin hanya lip balm…sedikit…

Hari ini Saski naik ke kelas 2 SMA, pikirannya secerah wajahnya…teman – teman baru menanti..Saski kali ini memilih tempat duduk di sebelah Dinka, temannya waktu di kelas 1 yang sekarang masuk di kelas yang sama. Dinka sangatlah cerewet dan dia tidak bisa berhenti berbicara sedikitpun, tertawa nya sangat riuh dan dia suka bergosip, sangat berbeda sekali dengan Saski, yang termasuk anak yang cukup tidak banyak omong.

Jam pertama adalah pelajaran biologi..Ibu Rani, guru untuk mata pelajaran tersebut, sudah duduk manis di depan kelas..

“ Saya akan mengabsen kalian, sekaligus berkenalan” kata pertama yang diucapkan Ibu Rani.

“ Adi, Alfi…Amelia…” seterusnya dia mengabsen sesuai abjad…

Namun pada satu nama dia terdiam….dan tersenyum…

“ Bel bel……, ini bagaimana bacanya”

“ Belem…buu” satu suara sontak terdengar cukup nyaring di tengah keheningan

Siswa di dalam kelas pun sontak melihat laki – laki yang bersuara itu tadi…

“ kok kayak helm aja yaa” Ibu Rani bercanda….

Semua tertawa..Pria yang bernama Belm itu hanya tersenyum…

“Mana sih pria yang bernama helm eh Belm itu Sas” Dinka mulai berbisik..

Aku menunjuk ke arah Belm, yang sekarang sedang berbisik dengan teman sebangkunya…

“ Oooh ituu toh, namanya lucu banget kayak helm..hehehe” Ujar Dinka..

Saski pun sempat menatap wajah Belm dari kejauhan…Secara penampilan, Belm sangatlah sederhana, perawakannya cukup kurus dan mukanya tirus, rambutnya ikal namun di potong pendek..wajahnya menunjukkan bahwa dia cukup pendiam. Tanpa sadar Belm pun sempat membalas pandangan Saski, yang membuat Saski salah tingkah, dan cepat – cepat mengalihkan pandangannya..

To be continued